BAB
II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Kenakalan Remaja
Kenakalan remaja adalah semua perubahan
anak remaja (usia belasan tahun) yang berlawanan dengan ketertiban umum (nilai
dan norma yang diakui bersama) yang ditujukan pada orang, binatang, dan
barang-barang yang dapat menimbulkan bahaya atau kerugian pada pihak lain
Kenakalan remaja meliputi semua perilaku yang menyimpang dari norma-norma hukum
pidana yang dilakukan oleh remaja. Perilaku tersebut akan merugikan dirinya sendiri
dan orang-orang di sekitarnya.
Definisi
kenakalan remaja menurut para ahli :
1.
Paul Moedikdo
Semua perbuatan yang dari
orang dewasa merupakan suatu kejahatan bagi anak-anak merupakan kenakalan jadi
semua yang dilarang oleh hukum pidana, seperti mencuri, menganiaya dan
sebagainya.
Semua perbuatan
penyelewengan dari norma kelompok tertentu untuk menimbulkan keonaran dalam
masyarakat. Semua
perbuatan yang menunjukkan kebutuhan perlindungan bagi sosial.
2.
Kartono
Kenakalan remaja atau dalam bahasa inggris di kenal
dengan istilah juvenile delinquency
merupakan gejala patologis pada remaja di sebabkan oleh satu bentuk pengabaian
sosial.
3.
Santrock
Kenakalan
remaja
merupakan
kumpulan
dari
berbagai
perilaku
remaja yang tidak
dapat di terima
secara
sosial
hingga
terjadi
tindakan kriminal.
4.
Drs.B.Simanjutak,S.H.
Perbuatan-perbuatan anak remaja yang
bertentangan dengan norma-norma yang ada dalam masyarakat di mana ia hidup,
atau suatu perbuatan anti sosial di mana di dalamnya terkandung unsur-unsur
anti normatif.
BPenyebab Kenakalan Remaja
Ulah para remaja yang masih dalam tarap
pencarian jati diri sering sekali mengusik ketenangan orang lain.
Kenakalan-kenakalan ringan yang mengganggu ketentraman lingkungan sekitar
seperti sering keluar malam dan menghabiskan waktunya hanya untuk hura-hura
seperti minum-minuman keras, menggunakan obat-obatan terlarang, berkelahi,
berjudi, dan lain-lainnya itu akan merugikan dirinya sendiri, keluarga, dan
orang lain yang ada disekitarnya.
Cukup banyak faktor yang melatar belakangi
terjadinya kenakalan remaja. Berbagai faktor yang ada tersebut dapat
dikelompokkan menjadi faktor internal dan faktor eksternal. Berikut ini
penjelasannya secara ringkas :
C.
Faktor-Faktor Penyebab Terjadinya Kenakalan Remaja
Faktor yang menyebabkan terjadinya kenakalan remaja
secara umum dapat dikelompokan ke dalam dua faktor, yaitu sebagai berikut:
1)
Faktor Internt
a. Faktor
Kepribadian
Kepribadian adalah suatu organisasi yang
dinamis pada system psikosomatis
dalam individu yang turut menentukan caranya yang unik dalam menyesuaikan
dirinya dengan lingkungannya (biasanya disebut karakter psikisnya). Masa
remaja dikatakan sebagai suatu masa yang berbahaya. Pada periode ini, seseorang
meninggalkan masa anak-anak untuk menuju masa dewasa. Masa ini di rasakan sebagai
suatu Krisis identitas karena belum adanya pegangan, sementara kepribadian
mental untuk menghindari timbulnya kenakalan remaja atau perilaku menyimpang.
b. Faktor
Kondisi Fisik
Faktor ini dapat mencakup segi cacat atau tidaknya
secara fisik dan segi jenis kelamin. Ada suatu teori yang menjelaskan
adanya kaitan antara cacat tubuh dengan tindakan menyimpang (meskipun teori ini
belum teruji secara baik dalam kenyataan hidup). Menurut teori ini,
seseorang yang sedang mengalami cacat fisik cenderung mempunyai rasa kecewa
terhadap kondisi hidupnya. Kekecewaan tersebut apabila tidak disertai dengan
pemberian bimbingan akan menyebabkan si penderita cenderung berbuat melanggar
tatanan hidup bersama sebagai perwujudan kekecewaan akan kondisi
tubuhnya.
c. Faktor
Status dan Peranannya di Masyarakat
Seseorang anak yang pernah berbuat menyimpang
terhadap hukum yang berlaku, setelah selesai menjalankan proses sanksi hukum
(keluar dari penjara), sering kali pada saat kembali ke masyarakat status atau
sebutan “eks narapidana” yang diberikan oleh masyarakat sulit terhapuskan
sehingga anak tersebut kembali melakukan tindakan penyimpangan hukum karena
meresa tertolak dan terasingkan.
2)
Faktor Eksternt
a. Kondisi
Lingkungan Keluarga
Khususnya di kota-kota besar di Indonesia, generasi
muda yang orang tuanya disibukan dengan kegiatan bisnis sering mengalami
kekosongan batin karena bimbingan dan kasih sayang langsung dari orang tuanya
sangat kurang. Kondisi orang tua yang lebih mementingkan karier daripada
perhatian kepada anaknya akan menyebabkan munculnya perilaku menyimpang
terhadap anaknya. Kasus kenakalan remaja yang muncul pada keluarga kaya bukan
karena kurangnya kebutuhan materi melainkan karena kurangnya perhatian dan
kasih sayang orang tua kepada anaknya.
b. Kontak
Sosial dari Lembaga Masyarakat Kurang Baik atau Kurang Efektif
Apabila system pengawasan lembaga-lembaga sosial
masyarakat terhadap pola perilaku anak muda sekarang kurang berjalan dengan
baik, akan memunculkan tindakan penyimpangan terhadap nilai dan norma yang
berlaku. Misalnya, mudah menoleransi tindakan anak muda yang menyimpang
dari hukum atau norma yang berlaku, seperti mabuk-mabukan yang dianggap hal
yang wajar, tindakan perkelahian antara anak muda dianggap hal yang biasa saja.
Sikap kurang tegas dalam menangani tindakan penyimpangan perilaku ini akan
semankin meningkatkan kuantitas dan kualitas tindak penyimpangan di kalangan
anak muda.
c. Kondisi
Geografis atau Kondisi Fisik Alam
Kondisi alam yang gersang, kering, dan tandus,
dapat juga menyebabkan terjadinya tindakan yang menyimpang dari aturan norma
yang berlaku, lebih-lebih apabila individunya bermental negatif. Misalnya,
melakukan tindakan pencurian dan mengganggu ketertiban umum, atau konflik yang
bermotif memperebutkan kepentingan
ekonomi.
d. Faktor
Kesenjangan Ekonomi dan Disintegrasi Politik
Kesenjangan ekonomi antara orang kaya dan orang
miskin akan mudah memunculkan kecemburuan sosial dan bentuk kecemburuan sosial
ini bisa mewujudkan tindakan perusakan, pencurian, dan perampokan. Disintegrasi
politik (antara lain terjadinya konflik antar partai politik atau terjadinya
peperangan antar kelompok dan perang saudara) dapat mempengaruhi jiwa remaja
yang kemudian bisa menimbulkan tindakan-tindakan menyimpang.
e. Faktor
Perubahan Sosial Budaya yang Begitu Cepat (Revolusi)
Perkembangan teknologi di berbagai bidang khususnya
dalam teknologi komunikasi dan hiburan yang mempercepat arus budaya asing yang
masuk akan banyak mempengaruhi pola tingkah laku anak menjadi kurang baik,
lebih-lebih anak tersebut belum siap mental dan akhlaknya, atau wawasan
agamanya masih rendah sehingga mudah berbuat hal-hal yang menyimpang dari
tatanan nilai-nilai dan norma yang berlaku
D. Gejala atau tanda-tanda seorang remaja mengalami
kenakalan remaja
anak-anak tidak disukai oleh teman-temannya
sehingga anak tersebut menyendiri.
Anak-anak yang sering menghindarkan dari
Anak-anak yang sering mengeluh dalam arti bahwa
mereka mengalami masalah yang oleh dia sendiri tidak sanggup mencari
permasalahannya.
Anak-anak yang suka berbohong.
Anak-anak yang tidak sanggup memusatkan
perhatian.
Anak-anak yang mengalami pobia dan gelisah dalam
melewati batas yang berbeda dengan ketakutan anak-anak normal.
Anak-anak yang suka menyakiti atau mengganggu
teman-temannya disekolah atau dirumah.
E.
Upaya mengatasi kenakalan remaja
Masa remaja
sebagai periode merupakan suatu periode yang sarat dengan perubahan dan
rentan munculnya masalah (kenakalan remaja). Untuk itu perlu
adanya perhatian khusus serta pemahaman yang baik serta penanganan yang tepat
terhadap remaja merupakan faktor penting bagi keberhasilan remaja di
kehidupan selanjutnya, mengingat masa ini merupakan masa yang paling
menentukan. Selain itu
perlu adanya kerjasama dari remaja itu sendiri, orang tua, guru dan pihak-pihak
lain yang terkait agar perkembangan remaja di bidang pendidikan dan
bidang-bidang lainnya dapat dilalui secara terarah, sehat dan bahagia.
Usaha pembinaan remaja dapat dilakukan melalui:
Usaha pembinaan remaja dapat dilakukan melalui:
- Menguatkan sikap mental remaja supaya mampu menyelesaikan persoalan yang dihadapinya.
- Memberikan pendidikan bukan hanya dalam penambahan pengetahuan dan keterampilan melainkan pendidikan mental dan pribadi melalui pengajaran agama, budi pekerti dan etiket.
- Menyediakan sarana-sarana dan menciptakan suasana yang optimal demi perkembangan pribadi yang wajar.
- Memberikan wejangan secara umum dengan harapan dapat bermanfaat.
- Memperkuat motivasi atau dorongan untuk bertingkah laku baik dan merangsang hubungan sosial yang baik.
- Mengadakan kelompok diskusi dengan memberikan kesempatan mengemukakan pandangan dan pendapat para remaja dan memberikan pengarahan yang positif.
- Memperbaiki keadaan lingkungan sekitar, keadaan sosial keluarga maupun masyarakat di mana banyak terjadi kenakalan remaja.
Sebagaimana disebut di atas, bahwa
keluarga juga mempunyai andil dalam membentuk pribadi seorang remaja. Jadi
untuk memulai perbaikan, maka harus mulai dari diri sendiri dan keluarga.
Mulailah perbaikan dari sikap yang paling sederhana, seperti selalu berkata
jujur meski dalam gurauan, membaca doa setiap melakukan hal-hal kecil,
memberikan bimbingan agama yang baik kepada anak dan masih banyak hal lagi yang
bisa dilakukan oleh keluarga. Memang tidak mudah melakukan dan membentuk
keluarga yang baik, tetapi semua itu bisa dilakukan dengan pembinaan yang
perlahan dan sabar. Dengan usaha pembinaan
yang terarah, para remaja akan mengembangkan diri dengan baik sehingga
keseimbangan diri yang serasi antara aspek rasio dan aspek emosi akan dicapai.
Pikiran yang sehat akan mengarahkan para remaja kepada perbuatan yang pantas,
sopan dan bertanggung jawab yang diperlukan dalam menyelesaikan kesulitan atau
persoalan masing-masing.
Sebagai contoh, remaja harus mentaati
peraturan dan tata cara yang berlaku dalam keluarga. Disamping itu perlu adanya
semacam hukuman yang dibuat oleh orangtua terhadap pelanggaran tata tertib dan
tata cara keluarga. Pelaksanaan tata tertib harus dilakukan dengan konsisten.
Setiap pelanggaran yang sama harus dikenakan sanksi yang sama. Sedangkan hak
dan kewajiban anggota keluarga mengalami perubahan sesuai dengan perkembangan
dan umur. Di lingkungan sekolah,
kepala sekolahlah yang berwenang dalam pelaksanan hukuman terhadap pelanggaran
tata tertib sekolah. Dalam beberapa hal, guru juga berhak bertindak. Akan
tetapi hukuman yang berat seperti skorsing maupun pengeluaran dari sekolah merupakan
wewenang kepala sekolah. Guru dan staf
pembimbing bertugas menyampaikan data mengenai pelanggaran dan
kemungkinan-kemungkinan pelanggaran maupun akibatnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar