MAKALAH
KEWARGANEGARAAN
CONTOH PERISTIWA YANG SELARAS DAN TIDAK SELARAS DENGAN VISI,
MISI,DAN KOMPETENSI PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DIKAITKAN DENGAN BIDANG STUDI
OLEH:
ERI NUR FAMILIA
SALASIAH
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKARAYA
FAKULTAS AGAMA ISLAM
KATA PENGANTAR
Bismillaahirrahmaanirrahiim…
Assalaamu’alaikum
Wr.Wb.
Puji syukur
kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik, dan hidayahNya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah mata kuliah kewarganegaraan tentang
contoh peristiwa yang selaras dan tidak selaras dengan visi, misi, dan
kompetensi pendidikan kewarganegaraan dikaitkan dengan bidang studi. Pada
kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Hj. Ratna Arnawatie,
M.H selaku dosen mata kuliah kewarganegaraan atas dedikasinya kepada kami untuk
menyelesaikan tugas makalah.
Kami sebagai
penyusun menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari sempurna.
Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan saran dan kritik dari para
pembaca.Semoga makalah ini dapat memberi manfaat kepada kami dan pembaca unutuk
kabahagiaan di dunia dan akhirat. Aamiin.
Palangkaraya, 25
Mei 2015
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Daftar Isi
Bab I Pendahuluan
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah
1
C. Tujuan
Penulisan 1
Bab II Pembahasan
A. Visi, Misi, Dan Kompetensi Pendidikan Kewarganegaraan 2
B. Contoh Masalah Yang Selaras Dan Tidak Selaras Dengan Visi, Misi, Dan Kompetensi Pendidikan Kewarganegaraan 4
Bab III Penutup
Kesimpulan 8
Daftar Pustaka
BAB
I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Mata kuliah
pendidikan Kewarganegaraan perlu diberikan kepada seluruh warga Negara termasuk
mahasiswa untuk membekali dalam kehidupan bersosialisasi. Tulisan ini bertujuan
untuk menyelesaikan tugas Pendidikan Kewarganegaraan , selain itu juga
diharapkan dapat bermanfaat untuk memahami pengertian dari Visi, Misi, dan
Kompetensi Pendidikan Kewarganegaraan di kalangan Mahasiswa.
B. RUMUSAN MASALAH
1.
Apa
yang dimaksud Visi, Misi, dan Kompetensi
Pendidikan Kewarganegaraan?
2.
Apakah
Contoh Kasus dan Peristiwa yang selaras dan tidak selaras dengan visi, misi,
dan Kompetensi Pendidikan Kewarganegaraan?
C. TUJUAN
Agar mahasiswa mengetahui contoh kasus dan peristiwa yang selaras
dan tidak selaras dengan visi,misi,dan kompetensi pendidikan kewarganegaraan
dikaitkan dengan bidang studi.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
VISI, MISI, DAN KOMPETENSI PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
Visi pendidikan
kewarganegaraan di perguruan tinggi merupakan sumber nilai dan pedoman dalam
pengembangan dan penyelenggaraan program studi guna mengantarkan mahasiswa
memantapkan kepribadiannya sebagai manusia Indonesia seutuhnya dan memelihara
budi pekerti kemanusiaan yang luhur.
Misi pendidikan
kewarganegaraan di perguruan tinggi membantu mahasiswa memantapkan
kepribadiannya agar secara konsisten mampu mewujudkan nilai-nilai dasar
Pancasila, rasa kebangsaan dan cinta tanah air sepanjang hayat dalam menguasai,
menerapkan dan mengembangkan ilmu pengetahuan teknologi dan seni yang
dimilikinya dengan rasa tanggung jawab serta memegang teguh persatuan dan
kesatuan bangsa dan negara.
Dengan
berdasarkan visi dan misi itu, maka tujuan pendidikan kewarganegaraan secara
umum adalah memupuk kesadaran bela negara dan berpikir komprehensif integral
dikalangan mahasiswa dalam rangka Ketahanan Nasional sebagai Geostrategi
Indonesia. Geostrategi Indonesia didasari dengan:
a. Kecintaan kepada tanah air.
b. Kesadaran berbangsa dan bernegara.
c. Memupuk rasa persatuan dan kesatuan.
d. Keyakinan akan ketangguhan Pancasila.
e. Rela berkorban demi bangsa dan negara.
Untuk mendasari
tujuan tersebut, maka Direktur Jendral Pendidikan Tinggi memandang perlu
menyempurnakan Kurikulum Inti Pendidikan Kewarganegaraan/ Pendidikan Kewiraan
yang ditetapkan dengan keputusan Dirjen Dikti Nomor 151/DIKTI/Kep /2000,
menjadi kurikulum inti Pendidikan Kewarganegaraan. Kemudian sebagai keseragaman
terakhir tahun 2006, berdasarkan SK Dirjen Dikti Nomor 43/DIKTI/KEP/2006
tentang Rambu-Rambu Pelaksanaan Kelompok Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian
di perguruan Tinggi, yang di dalamnya mencantumkan juga substansi kajian mata
kuliah Pendidikan Kewarganegaraan.
Melalui
pendidikan kewarganegaraan, warga Negara Kesatuan Republik Indonesia diharapkan
mampu memahami, menganalisa dan menjawab masalah-masalah yang dihadapi oleh
masyarakat, bangsa dan negara secara berkesinambungan dan konsisten cita-cita
dan tujuan nasional seperti yang digariskan dalam Pembukaan UUD 1945.
Kompetensi
secara singkat diartikan sebagai seperangkat tindakan cerdas yang berkewenangan
untuk menentukan sesuatu dengan penuh rasa tanggung jawab yang harus dimiliki
oleh seseorang agar mampu melaksanakan tugas dalam bidang tertentu. Kompetensi
lulusan pendidikan kewarganegaraan adalah seperangkat tindakan cerdas, penuh
rasa tanggung jawab dari seorang warga negara dalam hubungan dengan negara dan
memecahkan berbagai masalah hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara dengan
menerapkan konsepsi Filsafat Pancasila, menerapkan Konstitusi Negara dalam
kehidupan sehari-hari serta Geopolitik Indonesia dan Geostrategi Indonesia.
Pendidikan kewarganegaraan yang berhasil akan membuahkan sikap mental yang
cerdas, penuh rasa tanggung jawab dari peserta didik. Sikap ini disertai dengan
perilaku yang:
a. Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan
menghayati nilai-nilai filsafat hidup bangsa dan negara.
b. Berbudi pekerti kemanusiaan yang luhur serta
berdisiplin dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
c. Berjiwa nassionalisme yang kuat, mengutamakan
persatuan dan kesatuan mengatasi kelompok dan seseorangan.
d. Bersifat profesional yang dijiwai oleh kesadaran bela
negara serta sadar akan hak dan kewajiban sebagai warga negara.
e. Aktif memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi
serta seni untuk kepentingan kemanusiaan, bangsa dan negara.
Dengan dasar
lima perilaku di atas dijiwai oleh nilai-nilai luhur Pancasila yang diterapkan
pada pendidikan kewarganegaraan dimaksudkan untuk memperluas cakrawala berpikir
para mahasiswa sebagai warga negara Indonesia sekaligus sebagai pejuang bangsa
dalam usaha menciptakan serta meningkatkan kesejahteraan dan keamanan nasional.
Pendidikan kewarganegaraan diharapkan dapat menumbuhkan apresiasi kepada
mahasiswa sebagai calon pemimpin nasional di masa mendatang yang memiliki
kemampuan sebagai berikut.
- Mampu menghayati dan mengimplementasikan filsafat Pancasila dan Konstitusi negara Indonesia.
- Mampu memahami geopolitik dan geostrategi.
B. CONTOH MASALAH YANG SELARAS DAN
TIDAK SELARAS DENGAN VISI, MISI, DAN KOMPETENSI PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN.
1.
Contoh
yang selaras
a)
Sebuah
keluarga selalu memiliki aturan rumah yang berbeda, dan dalam keluarga tersebut memiliki aturan dimana setiap
persoalan keluarga seperti peraturan jam bermain anak atau peraturan belajar
anak selalu di selesaikan secara musyawarah. sang ayah berusaha untuk bersikap
demokratis dan tidak asal mengambil
keputusan. berusaha untuk tetap adil dan menjaga agar tidak terjadi perpecahan
pendapat diantara sesama anggota keluarga.
b)
Banyak
kasus dan peristiwa penegakan hukum yang terjadi di indonesia masih bisa
mencerminkan visi, misi dan kompetensi pendidikan kewarganegaraan yakni kasus
korupsi yang dilakukan oleh Gayus tambunan dimana pada akhirnya Gayus tambunan
bisa di hukum walaupun sebenarnya masa hukuman nya tidak sesuai dengan kerugian
yang di derita oleh negara tetapi hal ini sudah bisa menunjukan bahwa peranan
penegak hukum di indonesia masih bisa diandalkan walaupun penegak hukum itu
sendiri banyak melakukan kejahatan hukum dimana seorang jaksa Cirus sinaga yang
menangani kasus Gayus terlibat pemalsuan dokumen dimana pada awalnya Gayus di
vonis tak bersalah oleh hakim tetapi pada akhirnya kasus ini terkuak
kebenarannya dan jaksa Cirus sendiri terjerat kedalam kasus kejahatan mafia
hukum dan akhirnya seorang penegak hukum juga bisa di hukum dimana hal ini
mencerminkan bahwa keadilan di indonesia masih bisa di beli oleh uang tetapi
tidak sedikit penegak hukum yang masih menjungjung tinggi asas-asas hukum yang
pada akhirnya nilai kompetensi kewarganegaraan masih ada yang menjungjung
tinggi dan mudah-mudahan hal ini akan terus di jaga oleh penegak hukum di
indonesia termasuk kita harus bisa menjaga norma-norma hukum di lingkungan kita
sendiri dimana seharusnya keadilan dapat berdiri tegak tanpa ada milah-milah
kasta baik itu masyarakat kecil atau pun pejabat negara, dimana peranan hukum
harus sama bagi seluruh rakyat
indonesia.
c)
Seperti
adanya pemberian beasiswa yang ditawarkan oleh berbagai instansi baik dari
swasta ataupun pemerintah, seperti halnya beasiswa dari sekolah contohnya
disekolah ada pemberian dana seperti Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dengan
tujuan untuk membantu pihak sekolah dan siswa dalam memperoleh pendidikan yang
layak serta membantu orang tua/ wali meringankan beban biaya pendidikan siswa,
setelah mendapatkan bantuan dana dari pihak sekolah tersebut, sedangkan di
Perguruan Tinggi ada beberapa contoh pemberian beasiswa seperti Bidik Misi,
Beasiswa PPA (mahasiswa yang mempunyai prestasi akademik baik, minimal
memperoleh IP 2,75) dan Beasiswa PPE (mahasiswa yang memiliki prestasi
ekstrakurikuler cukup baik didalam maupun luar kampus) yang tujuannya
diperuntukkan untuk mahasiswa-mahasiswi yang orang tua/ walinya kurang mampu
namun prestasi si anak sangat mendukung untuk diberikan beasiswa dari pihak
kampus. Hal ini tentunya sangat jelas selaras dengan visi misi pendidikan yang
mengacu pada tujuan nasional, salah
satunya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa serta menerapkan ilmunya di
masyarakat dan mengamalkannya ilmu yang di dapatkannya dalam kehidupan
sehari-hari. Kehidupan bangsa tentunya seluruh masyarakat Indonesia, dan tidak
hanya orang yang mampu dan berkelebihan saja yang dapat menikmati pendidikan,
orang yang kurang mampu dan berkecukupan pun bisa memperoleh pendidikan yang
layak dan pendidikan setinggi mungkin. Dengan adanya beasiswa semacam ini,
tentunya sangat mendukung dan akan dapat mewujudkan kecerdasan anak-anak
penerus bangsa yang menyeluruh, karena masyarakat yang kurang mampu pun bisa
bersekolah/ berkuliah demi meraih cita-cita dengan adanya bantuan beasiswa yang
diberikan kepada instansi pemerintah demi terwujudya nilai-nilai dasar dan
cita-cita anak bangsa selaku warganegara yang berperan aktif dalam perannya
sebagai mahasiswa.
2.
Contoh
yang tidak selaras
a)
Sebuah
keluarga dimana sepasang suami istri
terjadi cekcok dan berujung kepada KDRT, hal ini sangat disayangkan, karena
seharusnya setiap permasalahan pasti bisa diselesaikan secara demokratis dan
berusaha tidak merugikan pihak manapun, hal ini mencerminkan bahwa kurangnya
rasa kebersamaan dan kurang memahami sikap dan sifat demokratis.
b)
Salah
satu kasus yang tidak sesuai dengan visi,misi,dan kompetensi pendidikan
kewarganegaraan adalah kasus dimana salah satu perguruan tinggi di indonesia
mahasiswanya melakukan tawuran antar jurusan padahal itu masih satu kampus.
Masalah yang muncul sebenarnya adalah hal-hal kecil yang masih bisa
diselesaikan dengan musyawarah seperti hanya masalah main bola jadi ribut
masalah pemilihan rektor bisa jadi ribut apalagi sampai dengan membawa senjata
tajam dan lain sebagainya, hal ini mencerminkan bahwa dunia pendidikan
perguruan tinggi tidak menunjukan tauladan bagi adik-adik yang masih duduk di
bangku sekolah. Dalam kasus ini mahasiswa tidak berperan dalam fungsinya sebagai masa depan pemimpin di
negeri ini. Jika hal ini terjadi terus malu rasanya oleh negara lain dimana negara lain sudah
melangkah jauh di dunia pendidikan kita masih saja meributkan hal-hal yang
sebenarnya tidak perlu di ributkan.
c)
Mahasiswa-mahasiswi
yang diberikan tugas dinas ke lapangan untuk memenuhi nilai/ tugas mata kuliah
yang bersangkutan tentu saja pihak kampus memberi kepercayaan penuh kepada
mahasiswa tersebut untuk menjaga nama baik kampus. Pada saat itu mahasiswa
ingin sekali mendapatkan nilai baik dengan berjuang dengan cara apapun seperti
halnya banyak terjadi kasus mahasiswa sekarang dengan memanipulasi data yang
telah ada demi mendapatkan terselesaikannya tugas dengan nilai baik dan bagus
dengan berbuat curang. Inilah kasus tidak selaras dengan visi dan misi pendidikan
khususnya kewarganegaraan kita yang mengutamakan mahasiswa untuk mengembangkan
kepribadiannya selaku warganegara yang berperan aktif dalam perannya sebagai
mahasiswa/ mahasiswi yang harus jujur dalam menuju masyarakat madani serta
menerapkan ilmu yang bertanggung jawab dalam hal apapun baik bertanggung jawab
dan jujur dalam tugas individu maupun kelompok demi tercapainya nilai dan IP
terbaik.
d)
Adanya peristiwa kekerasan yang terjadi di
dalam Orientasi Siswa Pengenalan Kampus yang mengakibatkan hilangnya nyawa
seorang mahasiswa.
e)
Adanya
ketidak wajaran dengan visi, misi pendidikan Indonesia yakni munculnya
pemberian materi pembelajaran pada LKS yang tidak sepantasnya diberikan kepada
anak Sekolah Dasar, hal ini tentunya tidak selaras, karena anak Sekolah Dasar
belum cukup umur, dan belum punya kedewasaan untuk menerjemahkan hal-hal
semacam itu. Kekhawatirannya adalah jika anak Sekolah Dasar tersebut
terkontaminasi oleh hal-hal negative yang bisa menjerumuskan si anak ke hal
yang tidak di inginkan oleh orang tua akibat timbulnya materi di LKS yang tidak
sepantasnya diberikan kepada anak yang belum cukup umur. Hal ini tentu saja
merugikan semua pihak baik dari orang tua maupun pihak sekolah. Seharusnya
Pemerintah khususnya Mentri Pendidikan lebih memperhatikan dan menanggapi kasus
yang seperti ini agar tidak terulang kembali. Terbukti jelas tidak selaras
dengan visi misi pendidikan kita dan sangat merugikan pihak banyak termasuk
para penurus bangsa.
BAB
III
PENUTUP
SIMPULAN
·
Visi Pendidikan Kewarganegaraan
Nilai dan Pedoman Mahasiswa untuk memantapkan kepribadiannya sebagai manusia
Indonesia.
·
Misi Pendidikan Kewarganegaraan adalah Mewujudkan
nilai-nilai dasar keagamaan dan kebudayaan, rasa kebanggaan dan cinta tanah
air, serta mengembangkan IPTEK yang dimiliki.
·
Kompetensi pendidikan kewarganegaraan adalah seperangkat tindakan cerdas yang berkewenangan untuk
menentukan sesuatu dengan penuh rasa tanggung jawab yang harus dimiliki oleh
seseorang agar mampu melaksanakan tugas dalam bidang tertentu.
DAFTAR
PUSTAKA
edukasi.kompasiana.com
id.scribd.com
nurzamaniwel.blogspot.com
perpustakaan400.blogspot.com
putriandynii.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar