Sungai
Damar, 23 Juli 2014
Di saat Tuhan
jemput nyawaku..........................
Aku tidak
bermaksud menyakiti orang – orang tersayang,
Khususnya kedua
Orang tuaku.
Namun.......................
Andaikan umurku
panjang,
Tuhan.........................
Bukan hal
mudah,
Menyempitkan
hati yang begitu luas padanya,
Namun...........................
Seratus tetes
air matapun tak mampu menyentuhkan hatinya,
Bahkan air mata
yang jadi darahpun tak pernah terhiraukan olehnya.
Tapi...................
Ku berharapkan
dengan berpisahkan Roh dan Ragaku,
Bisa
menyadarkannya dan menyentuh hatinya.
Bahwa.....................
Sesungguhnya,,
orang yang menyayanginya
telah pergi tuk berkelana kenegeri tak dapat dilihat lagi,
Namun
kehadirannya pun masih akan bisa di darasakan walaupun tak diharapkannya.
Maafkan aku
Ibu............
Maafkan aku
Ayah.................
Semua citaku
luntur, semua kebahagianku luntur, karena cintaku padanya.
Karya
: Sandi At – Tabuki
Sungai Damar,
23 Juni 2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar